Archive | Kepiting Rajungan RSS feed for this section

PEMBANGUNAN DAERAH Pinrang, Andalan Sulsel di Sektor Perikanan

20 Jul

Kabupaten Pinrang yang terletak 150 km dari Kota Makassar, merupakan salah satu andalan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam bidang perikanan.
Daerah berpenduduk 322.429 jiwa yang memiliki panjang pantai 93 km itu, dikenal sebagai penghasil rumput laut, udang windu, cakalang, ikan tuna, kerapu, kakap dan lainnya lago.
Bupati Pinrang Drs H.Andi Nawir Pasinringi MP mengutarakan, potensi perikanan di daerah itu meliputi perikanan laut dan darat.
Pada 2004, potensi perikanan laut yang berhasil digarap mencapai 11.132,06 ton. Sedang potensi perikanan darat meliputi usaha perikanan di sungai, waduk, rawa, kolam dan sawah melalui kegiatan mina padi, produksinya mencapai 854,04 ton per tahun. Continue reading

Takalar Kembangkan Komoditi Rajungan Unggulan di Sulsel

20 Jul

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar mengembangkan teknologi pembenihan dan budidaya rajungan (Portunus Pelagicus) dan menjadikannya sebagai unggulan komoditi Sulawesi Selatan.

Pengembangan itu dilakukan di daerah Kecamatan Galesong. Dengan adanya teknologiya pembudidayaan sejak 2004 di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar diharapkan akan menjadi salah satu komoditi unggulan di Sulsel, Jumat.

Edi Nurcahyo, selaku penanggungjawab Divisi Rajungan menjelaskan, upaya pengembangan teknologi budidaya rajungan tersebut, menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan. Continue reading

Status perikanan rajungan Kabupaten Pangkep

20 Jul

Sektor perikanan dapat berperan dalam pemulihan dan pertumbuhan perekonomian bangsa ini karena potensi sumberdaya ikannya yang besar dalam jumlah maupun keragamannya. Selain itu, sumberdaya ikan merupakan sumberdaya alam yang selalu dapat diperbaharui (renewable resources) sehingga dapat bertahan dalam jangka panjang apabila diikuti dengan pengelolaan yang baik. Continue reading

Takalar Kembangkan Budidaya Rajungan

20 Jul

Permintaan ekspor rajungan (Portunus pelagicus) kian naik dari tahun ke tahun. Sayang, ketersediaan kepiting laut ini justru semakin menyusut. Sebab selama ini pemenuhan permintaan rajungan lebih banyak mengandalkan hasil tangkapan alam.
Fenomena tersebut antara lain bisa dilihat di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Menurut survei dari Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar, wilayah peraiaran selatan Kecamatan Galesong memperlihatkan penurunan rata-rata 10,35 kg hasil tangkapan berukuran lebih besar dari 125 gram, menjadi 6,95 kg dengan kisaran ukuran 80 – 125 gram dalam ukuran 4 – 5 tahun terakhir. Continue reading

Budidaya Rajungan, Komoditas Unggulan Sulsel

20 Jul

TAKALAR — Pengembangan teknologi pembenihan dan budidaya rajungan (portunus pelagicus) di Kecamatan Galesong dinilai Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Takalar merupakan salah satu komoditas unggulan di Sulsel.

Teknologi pembudidayaan ini digulirkan BBPBAP Takalar sejak 2004. Berdasarkan data BBPBAP Takalar, pengembangan teknologi budidaya rajungan tersebut menunjukkan kemajuan yang cukup berarti. Tingkat kelangsungan hidup bibit rajungan (larva) rata-rata mencapai 30 persen hingga 45 persen dengan ukuran crablet sepuluh. Continue reading

Kulit rajungan sebagai pengawet alami

20 Jul

Maraknya tuntutan untuk kembali hidup seimbang dengan alam, dimana salah satunya adalah dengan meminimalisir dari hal-hal yang dapat merusak lingkungan. Memasuki bulan Ramadhan ini, banyak beredar makanan yang sangat membahayakan kesehatan. Konsumen dituntut agar lebih berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan. Permintaan yang tinggi diatas rata-rata dari bulan sebelumnya, membuat beberapa oknum pedagang nakal untuk melakukan kecurangan demi mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya. Continue reading

Selamatkan Rajungan Agar Berkelanjutan

20 Jul

Tangkapan dari alam ini makin susut jumlahnya, belum ada aturan untuk mengendalikan eksploitasi

Rajungan kian dibutuhkan dunia. Bayangkan, Amerika Serikat (AS) saja membutuhkan pasokan kepiting yang tinggal di laut itu hingga 450 ton per bulan. Belum lagi kebutuhan dari negara lain seperti China, Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan sejumlah negara di kawasan Eropa.
Tapi celakanya, permintaan rajungan yang tinggi itu menyebabkan terjadinya eksploitasi besar-besaran komoditas yang mempunyai nama dagang blue swimming crab ini di alam. Apalagi dengan iming-iming harga jual yang mencapai US$ 9 sampai US$ 10 per kilo. Apa pasal? Rajungan belum banyak dibudidayakan sehingga produksinya sepenuhnya mengandalkan dari tangkapan alam.

Kondisi inilah yang kini sedang dialami oleh para produsen rajungan dunia, tak terkecuali Indonesia. Akibatnya, populasi rajungan alam menurun drastis. Bahkan, yang tersisa saat ini hanyalah rajungan dengan ukuran kecil. ?Karena terus dieksploitasi, rajungan menjadi kian sulit diperoleh sekarang,? kata Sulistiono, pakar sumberdaya perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam seminar ?Save Our Crabs? di Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia (UI) pada akhir April lalu. Continue reading

60 Persen Kebutuhan Rajungan Amerika Dipasok Indonesia

19 Jul

Palu, 20 Juli 2002 22:49
Menteri Kelautan dan Perikanan Rokmin Dahuri mengatakan komoditi rajungan (kepiting laut) Indonesia sudah mendapat tempat di pasaran internasional karena 60 persen kebutuhan Amerika dipasok dari Indonesia. “Menurut laporan yang saya terima sekitar 60 persen kebutuhan daging rajungan masyarakat Amerika Serikat dipasok dari Indonesia,” katanya di Palu, Sabtu. Continue reading

Mempersiapkan Kepiting Menjadi Komoditas Andalan

19 Jul

Oleh Dr Yushinta Fujaya Muskar, Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas

Selama ini, udang menjadi andalan ekspor non-migas Indonesia. Namun, sejak serangan virus white spot, produksi udang tambak menurun drastis. Bahkan informasi terakhir, udang Indonesia ditolak di Jepang.Penolakan ini bukan kali pertama terjadi. Kontaminasi antibiotik pada udang Indonesia ini mungkin ada kaitannya dengan serangan virus tersebut. Supaya hal ini tidak terjadi lagi maka semua komponen yang terlibat dalam perudangan Indonesia harus benar-benar berbenah diri. Sambil melakukan pembenahan dan perbaikan pada perudangan Indonesia, kepiting dapat dijadikan sebagai komoditas alternatif untuk meraup devisa.


Continue reading

Pengamatan Aspek Biologi Rajungan dalam Menunjang Teknik Perbenihannya

19 Jul

Rajungan (Portunus pelagicus) banyak ditemukan pada daerah dengan geografi yang sama seperti kepiting bakau (Scylla serrata). P. pelagicusdikenal dengan nama rajungan, blue swimming crab atau kepiting pasir dan merupakan hasil samping dari tambak tradisional pasang-surut di Asia (Cowan, 1992). Sejak tahun 1973 di negara tetangga, rajungan (Portunus pelagicus) merupakan hasil laut yang penting dalam sektor perikanan (Anonim, 1973). Continue reading